Nu’aim bin Hammad meriwayatkan dengan sanadnya bahwa Rasulullah saw. bersabda:
Bila telah muncul suara di bulan Ramadhan, maka akan terjadi huru-hara di bulan Syawwal…". Kami bertanya: "Suara apakah, ya Rasulullah?" Beliau menjawab: "Suara keras di pertengahan bulan Ramadhan, pada malam Jum’at, akan muncul suara keras yang membangunkan orang tidur, menjadikan orang yang berdiri jatuh terduduk, para gadis keluar dari pingitannya, pada malam Jum’at di tahun terjadinya banyak gempa. Jika kalian telah melaksanakan shalat Subuh pada hari Jum’at, masuklah kalian ke dalam rumah kalian, tutuplah pintu-pintunya, sumbatlah lubang-lubangnya, dan selimutilah diri kalian, sumbatlah telinga kalian. Jika kalian merasakan adanya suara menggelegar, maka bersujudlah kalian kepada Allah dan ucapkanlah: "Mahasuci Al-Quddus, Mahasuci Al-Quddus, Rabb kami Al-Quddus!", karena barangsiapa melakukan hal itu akan selamat, tetapi barangsiapa yang tidak melakukan hal itu akan binasa".
Tuesday, December 7, 2010
hadis berkaitan dengan akhir zaman
Thursday, December 2, 2010
Wangian Yang Hilang Di Timur Jauh
Melayu itu orang yang bijaksana
Nakalnya bersulam jenaka
Budi bahasanya tidak terkira
Kurang ajarnya tetap santun
Jika menipu pun masih bersopan
Bila mengampu bijak beralas tangan.
Melayu itu berani jika bersalah
Kecut takut kerana benar,
Janji simpan di perut
Selalu pecah di mulut,
Biar mati adat
Jangan mati anak.
Melayu di tanah Semenanjung luas maknanya:
Jawa itu Melayu, Bugis itu Melayu
Banjar juga disebut Melayu,
Minangkabau memang Melayu,
Keturunan Acheh adalah Melayu,
Jakun dan Sakai asli Melayu,
Arab dan Pakistani, semua Melayu
Mamak dan Malbari serap ke Melayu
Malah mua´alaf bertakrif Melayu
(Setelah disunat anunya itu)
Dalam sejarahnya
Melayu itu pengembara lautan
Melorongkan jalur sejarah zaman
Begitu luas daerah sempadan
Sayangnya kini segala kehilangan
Melayu itu kaya falsafahnya
Kias kata bidal pusaka
Akar budi bersulamkan daya
Gedung akal laut bicara
Malangnya Melayu itu kuat bersorak
Terlalu ghairah pesta temasya
Sedangkan kampung telah tergadai
Sawah sejalur tinggal sejengkal
tanah sebidang mudah terjual
Meski telah memiliki telaga
Tangan masih memegang tali
Sedang orang mencapai timba.
Berbuahlah pisang tiga kali
Melayu itu masih bermimpi
Walaupun sudah mengenal universiti
Masih berdagang di rumah sendiri.
Berkelahi cara Melayu
Menikam dengan pantun
Menyanggah dengan senyum
Marahnya dengan diam
Merendah bukan menyembah
Meninggi bukan melonjak.
Watak Melayu menolak permusuhan
Setia dan sabar tiada sempadan
Tapi jika marah tak nampak telinga
Musuh dicari ke lubang cacing
Tak dapat tanduk telinga dijinjing
Maruah dan agama dihina jangan
Hebat amuknya tak kenal lawan
Berdamai cara Melayu indah sekali
Silaturrahim hati yang murni
Maaf diungkap senantiasa bersahut
Tangan diulur sentiasa bersambut
Luka pun tidak lagi berparut
Baiknya hati Melayu itu tak terbandingkan
Selaga yang ada sanggup diberikan
Sehingga tercipta sebuah kiasan:
"Dagang lalu nasi ditanakkan
Suami pulang lapar tak makan
Kera di hutan disusu-susukan
Anak di pangkuan mati kebuluran"
Bagaimanakah Melayu abad dua puluh satu
Masihkan tunduk tersipu-sipu?
Jangan takut melanggar pantang
Jika pantang menghalang kemajuan;
Jangan segan menentang larangan
Nakalnya bersulam jenaka
Budi bahasanya tidak terkira
Kurang ajarnya tetap santun
Jika menipu pun masih bersopan
Bila mengampu bijak beralas tangan.
Melayu itu berani jika bersalah
Kecut takut kerana benar,
Janji simpan di perut
Selalu pecah di mulut,
Biar mati adat
Jangan mati anak.
Melayu di tanah Semenanjung luas maknanya:
Jawa itu Melayu, Bugis itu Melayu
Banjar juga disebut Melayu,
Minangkabau memang Melayu,
Keturunan Acheh adalah Melayu,
Jakun dan Sakai asli Melayu,
Arab dan Pakistani, semua Melayu
Mamak dan Malbari serap ke Melayu
Malah mua´alaf bertakrif Melayu
(Setelah disunat anunya itu)
Dalam sejarahnya
Melayu itu pengembara lautan
Melorongkan jalur sejarah zaman
Begitu luas daerah sempadan
Sayangnya kini segala kehilangan
Melayu itu kaya falsafahnya
Kias kata bidal pusaka
Akar budi bersulamkan daya
Gedung akal laut bicara
Malangnya Melayu itu kuat bersorak
Terlalu ghairah pesta temasya
Sedangkan kampung telah tergadai
Sawah sejalur tinggal sejengkal
tanah sebidang mudah terjual
Meski telah memiliki telaga
Tangan masih memegang tali
Sedang orang mencapai timba.
Berbuahlah pisang tiga kali
Melayu itu masih bermimpi
Walaupun sudah mengenal universiti
Masih berdagang di rumah sendiri.
Berkelahi cara Melayu
Menikam dengan pantun
Menyanggah dengan senyum
Marahnya dengan diam
Merendah bukan menyembah
Meninggi bukan melonjak.
Watak Melayu menolak permusuhan
Setia dan sabar tiada sempadan
Tapi jika marah tak nampak telinga
Musuh dicari ke lubang cacing
Tak dapat tanduk telinga dijinjing
Maruah dan agama dihina jangan
Hebat amuknya tak kenal lawan
Berdamai cara Melayu indah sekali
Silaturrahim hati yang murni
Maaf diungkap senantiasa bersahut
Tangan diulur sentiasa bersambut
Luka pun tidak lagi berparut
Baiknya hati Melayu itu tak terbandingkan
Selaga yang ada sanggup diberikan
Sehingga tercipta sebuah kiasan:
"Dagang lalu nasi ditanakkan
Suami pulang lapar tak makan
Kera di hutan disusu-susukan
Anak di pangkuan mati kebuluran"
Bagaimanakah Melayu abad dua puluh satu
Masihkan tunduk tersipu-sipu?
Jangan takut melanggar pantang
Jika pantang menghalang kemajuan;
Jangan segan menentang larangan
Jika yakin kepada kebenaran;
Jangan malu mengucapkan keyakinan
Jika percaya kepada keadilan.
Jadilah bangsa yang bijaksana
Memegang tali memegang timba
Memiliki ekonomi mencipta budaya
Menjadi tuan di negara Merdeka
(Usman Awang)
Tuesday, April 20, 2010
Doa Murah Rezeki
Ya Allah,
Sekiranya rezeki kami berada di langit,
Maka turunkanlah ia,
Jika ia di bumi, keluarkanlah ia,
Dan jika ia berada di dalam lautan, munculkanlah,
Sekiranya rezeki kami berada di tempat yang jauh,
Dekatkanlah ia,
Jika ia sedikit , banyakkanlah ia,
Dan jika caranya sukar untuk sampai kepada kami,
Mudahkanlah ia,
Serta pindahkanlah rezeki tersebut kepada kami,
Dengan kemuliaan, kepemurahan dan kebaikanMu,
Dengan rahmatMu,
Wahai Yang Maha Pengasihi
Diantara yang pengasih.
Tuesday, April 6, 2010
semoga menjadi peringatan dan pengajaran buat kita semua..
mengenal Allah dan sifat-sifatNya...
firman Allah SWT di dalam surah As Saffat.
" demi sesungguhnya tuhanmu hanya satu"
(As Saffat:4)
di dalam surah As Sad
"dan tidak ada yang bersifat ketuhanan, melainkan Allah Yang Maha Esa lagi mengatasi kekuasaanNya"
(As Sad: 65 )
di dalam surah Muhammad.
"dan hendaklah engkau berusaha mencari ilmu yang meyakinkanmu, bahawa tidak ada yang bersifat ketuhanan melainkan Allah."
(Muhammad: 19)
dalam surah Yunus.
"sesungguhnya sangkaan (dzan) tidak dapat memenuhi kehendak menentukan sesuatu dari kebebaran (I tiqad)."
(Yunus: 36)
maksud dari ayat-ayat di atas menunjukkan wajiblah setiap mukhalaf lelaki dan perempuan mengenal Allah dan mengetahui akan sifat-sifatNya terlebih dahulu sebelum kita melakukan amal ibadah yang difardukan keatas kita. bagaimana kita menyembah Allah jika kita tidak mengenalNya terlebih dahuhu. difardukan sesuatu iti adalah keatas orang-orang yang beriman, maksudnya orang-orang yang percaya akan adanya Allah dan mengesakan sifat-sifat ketuhananNya.
firman Allah SWT di dalam surah As Saffat.
" demi sesungguhnya tuhanmu hanya satu"
(As Saffat:4)
di dalam surah As Sad
"dan tidak ada yang bersifat ketuhanan, melainkan Allah Yang Maha Esa lagi mengatasi kekuasaanNya"
(As Sad: 65 )
di dalam surah Muhammad.
"dan hendaklah engkau berusaha mencari ilmu yang meyakinkanmu, bahawa tidak ada yang bersifat ketuhanan melainkan Allah."
(Muhammad: 19)
dalam surah Yunus.
"sesungguhnya sangkaan (dzan) tidak dapat memenuhi kehendak menentukan sesuatu dari kebebaran (I tiqad)."
(Yunus: 36)
maksud dari ayat-ayat di atas menunjukkan wajiblah setiap mukhalaf lelaki dan perempuan mengenal Allah dan mengetahui akan sifat-sifatNya terlebih dahulu sebelum kita melakukan amal ibadah yang difardukan keatas kita. bagaimana kita menyembah Allah jika kita tidak mengenalNya terlebih dahuhu. difardukan sesuatu iti adalah keatas orang-orang yang beriman, maksudnya orang-orang yang percaya akan adanya Allah dan mengesakan sifat-sifat ketuhananNya.
Sunday, March 28, 2010
rukun syahadah, kesempurnaan syahadah dan perkara yang membinasakan syahadah
rukun syahadah terdiri daripada 4 perkara:
- Mengisbatkan Zat
- Mengisbatkan Sifat
- Mengisbatkan Af'al
- membenarkan kerasulan nabi Muhammad SAW.
kesempurnaan syahadah itu 4 perkara:
- Diketahui akan maknanya
- Diikrakan dengan lidah
- Ditasdiqkan maknanya di dalam hati
- Diamalkan dari dalam hati hingga melimpah keseluruh anggota.
antara perkara yang membinasakan syahadah:
- Menyekutukan Allah dalam ibadat (syirik)
- Tawasul selain daripada Allah
- Menganggap ada ideologi lain yang lebih baik daripada apa yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW
- Tilik nasib dan sihir
- Membantu orang kafir memeragi orang islam
- Mengangkat orang kafir menjadi pemimpin
- menolak Al-Quran dan AL-hadis
- Mempersendakan hukum dan sunnah
- murtad
- mengengkari takdir Allah
- Mengisbatkan Zat
- Mengisbatkan Sifat
- Mengisbatkan Af'al
- membenarkan kerasulan nabi Muhammad SAW.
kesempurnaan syahadah itu 4 perkara:
- Diketahui akan maknanya
- Diikrakan dengan lidah
- Ditasdiqkan maknanya di dalam hati
- Diamalkan dari dalam hati hingga melimpah keseluruh anggota.
antara perkara yang membinasakan syahadah:
- Menyekutukan Allah dalam ibadat (syirik)
- Tawasul selain daripada Allah
- Menganggap ada ideologi lain yang lebih baik daripada apa yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW
- Tilik nasib dan sihir
- Membantu orang kafir memeragi orang islam
- Mengangkat orang kafir menjadi pemimpin
- menolak Al-Quran dan AL-hadis
- Mempersendakan hukum dan sunnah
- murtad
- mengengkari takdir Allah
Monday, November 9, 2009
Saturday, November 7, 2009
peringatan
tak siapa boleh mendakwa betul atau salah dalam agama kecuali al-quran,
tak siapa boleh menambah atau mengurang sesuatu dalam agama dengan hati dan fikirannya,
tak siapa yang boleh mengenepikan kajian orang-orang alim dan keputusan ulamak,
tidak ada orang beriman akan menentang pesuruh Allah dan menyakiti mereka,
-kata2 syeikh ahmad badawi-
tak siapa boleh menambah atau mengurang sesuatu dalam agama dengan hati dan fikirannya,
tak siapa yang boleh mengenepikan kajian orang-orang alim dan keputusan ulamak,
tidak ada orang beriman akan menentang pesuruh Allah dan menyakiti mereka,
-kata2 syeikh ahmad badawi-
Subscribe to:
Posts (Atom)